Selasa, 29 April 2014

Cinta di putih abu-abu.

Diposting oleh Unknown di 19.41 0 komentar
Aku mau cerita sedikit nih tentang pengalaman cinta yg aku rasakan hahay~ soalnya sebentar lagi kan masa-masa SMA ini akan terlewati menjadi kenangan, jadi harus ditulis atau diabadikan agar tak terlupakan, pas aku tua nanti terus liat tulisan ini aku pasti akan bilang "wah, ternyata dulu pas SMA ini loh yg gue rasain."
Oke, langsung saja ya.


Selama SMA ini sebenarnya aku tidak terlalu dekat dengan laki-laki. Kenapa? Alasan pertama sangat jelas yaitu karena di sekolahku itu laki-laki dan perempuan kelasnya dipisah, jadi otomatis kedekatan dengan siswa ini jadi terhalang meskipun tidak sedikit juga siswa dan siswi yg berpacaran di sekolah.
Alasan kedua karena aku belum bisa move on dari someone haha.
Alasan ketiga karena aku merasa nyaman dengan keadaan seperti ini, menikmati kesendirian dengan menonton anime, drama atau boy band idola yg membuatku tak memerlukan seorang pacar.
Terus pengalaman cintanya mana? Nah pengalaman sakit hati, seneng, cemburu, nyesek ini tetep aku rasain loh. Jawabannya ada di alasan nomor 2. Yap, aku belum bisa move on dari dia. Mungkin 3 tahunan aku "terjebak" di situasi itu. Aku belum bisa lupain dia karena masih sering ketemu meskipun tidak satu sekolah, kami memang masih berteman baik.

Sampai akhirnya aku naik ke kelas 12. Ini saat-saat menegangkan, karena bentar lagi ngerasain UN brooo. Aku mengira aku tak akan memikirkan tentang hal seperti cinta atau suka di kelas 12 ini karena sudah mau UN, aku harus fokus. Lagi pula aku mulai bisa move on dari temanku itu.
Tapi ternyata aku malah mendapatkan hal yg tak terduga. Aku dekat dengan seorang laki-laki, aku tidak mau menyebutkan secara spesifik tentangnya, tapi yg jelas kami tak satu sekolah dan dia bukan anak SMA lagi.
Pada awalnya aku tidak suka dengan dirinya, aku hanya menganggapnya teman curhat saja. Tapi kenapa semakin lama aku jadi senang luar biasa bila dia menghubungiku, merasa jealous luar biasa bila dia dekat dengan perempuan lain atau merasa khawatir bila dia merasa sakit.
Aku sadari perasaanku ini telah bertumbuh menjadi perasaan suka.
Tapi aku sadar aku tak akan bisa bersamanya, karena dia tak pernah suka kepadaku. Dia menganggapku hanya teman saja HAHA.
Aku galau, sedih, nangis menerima kenyataan ini. Keliatannya lebay ya? Tapi emang ini yg aku rasain. Baru pertama kalinya aku nangis loooh untuk masalah seperti ini, rasanya aku semakin dewasa menghadapi persoalan demi persoalan.
Aku bersyukur aja sekarang sama Tuhan, udah dikasih kesempatan ngerasain patah hati. Kalo engga ada hujan, ga akan ada pelangi kan?;)
Memang ada beberapa laki-laki yg mendekatiku, tapi yg sempet nyantol di hati cuma 2 hehe.

Nah sepertinya segitu aja pengalaman yg aku rasain pas SMA ini, aku saranin sih kalian sebaiknya bisa ngerasain hal kaya gini. Jangan cuma fokus aja sama pelajaran, sebagai anak remaja yg akan beranjak dewasa alamiah kok kalo kita ngerasain hal semacam suka sama lawan jenis.
Jangan sampai kamu menyesal nanti karena belum bisa ngerasain cinta di putih abu-abu. Pengalaman kaya gini tuh gak akan ada lagi, so? Jangan di sia-siain kawan. Annyeong!

Sabtu, 19 April 2014

I'm free.

Diposting oleh Unknown di 02.51 0 komentar
Hai readers. Sudah lama sekali ya aku tidak mempost artikel apa-apa. Maklum saja, semenjak jadi anak kelas 3 SMA aku disibukkan dengan berbagai ujian yg membentang di depan mata, jadi aku belum punya kesempatan untuk bercerita dan sharing disini lagi;)

Untuk info saja, sekarang aku sudah Free yeaaaaah! Semua ujian itu telah terbasmi dari otakku. Ujian sekolah, ujian praktek sampai ujian nasional telah kulalui. Mungkin selama libur 3 bulan ini aku akan sering-sering sharing lagi disini. Jadi jangan bosan-bosan ya kalau nanti melihat banyak cerita yg aku post hehe.

Oh iya, aku lagi menunggu pengumuman kelulusan dan snmptn. Doain ya biar aku lulus un dengan nilai yg baik dan masuk ke ptn yg aku inginkan!saddhu.
Mungkin segini dulu aja yg mau aku ceritain, tunggu post berikutnya yg lebih menarik ya readers!

Selasa, 29 April 2014

Cinta di putih abu-abu.

Diposting oleh Unknown di 19.41 0 komentar
Aku mau cerita sedikit nih tentang pengalaman cinta yg aku rasakan hahay~ soalnya sebentar lagi kan masa-masa SMA ini akan terlewati menjadi kenangan, jadi harus ditulis atau diabadikan agar tak terlupakan, pas aku tua nanti terus liat tulisan ini aku pasti akan bilang "wah, ternyata dulu pas SMA ini loh yg gue rasain."
Oke, langsung saja ya.


Selama SMA ini sebenarnya aku tidak terlalu dekat dengan laki-laki. Kenapa? Alasan pertama sangat jelas yaitu karena di sekolahku itu laki-laki dan perempuan kelasnya dipisah, jadi otomatis kedekatan dengan siswa ini jadi terhalang meskipun tidak sedikit juga siswa dan siswi yg berpacaran di sekolah.
Alasan kedua karena aku belum bisa move on dari someone haha.
Alasan ketiga karena aku merasa nyaman dengan keadaan seperti ini, menikmati kesendirian dengan menonton anime, drama atau boy band idola yg membuatku tak memerlukan seorang pacar.
Terus pengalaman cintanya mana? Nah pengalaman sakit hati, seneng, cemburu, nyesek ini tetep aku rasain loh. Jawabannya ada di alasan nomor 2. Yap, aku belum bisa move on dari dia. Mungkin 3 tahunan aku "terjebak" di situasi itu. Aku belum bisa lupain dia karena masih sering ketemu meskipun tidak satu sekolah, kami memang masih berteman baik.

Sampai akhirnya aku naik ke kelas 12. Ini saat-saat menegangkan, karena bentar lagi ngerasain UN brooo. Aku mengira aku tak akan memikirkan tentang hal seperti cinta atau suka di kelas 12 ini karena sudah mau UN, aku harus fokus. Lagi pula aku mulai bisa move on dari temanku itu.
Tapi ternyata aku malah mendapatkan hal yg tak terduga. Aku dekat dengan seorang laki-laki, aku tidak mau menyebutkan secara spesifik tentangnya, tapi yg jelas kami tak satu sekolah dan dia bukan anak SMA lagi.
Pada awalnya aku tidak suka dengan dirinya, aku hanya menganggapnya teman curhat saja. Tapi kenapa semakin lama aku jadi senang luar biasa bila dia menghubungiku, merasa jealous luar biasa bila dia dekat dengan perempuan lain atau merasa khawatir bila dia merasa sakit.
Aku sadari perasaanku ini telah bertumbuh menjadi perasaan suka.
Tapi aku sadar aku tak akan bisa bersamanya, karena dia tak pernah suka kepadaku. Dia menganggapku hanya teman saja HAHA.
Aku galau, sedih, nangis menerima kenyataan ini. Keliatannya lebay ya? Tapi emang ini yg aku rasain. Baru pertama kalinya aku nangis loooh untuk masalah seperti ini, rasanya aku semakin dewasa menghadapi persoalan demi persoalan.
Aku bersyukur aja sekarang sama Tuhan, udah dikasih kesempatan ngerasain patah hati. Kalo engga ada hujan, ga akan ada pelangi kan?;)
Memang ada beberapa laki-laki yg mendekatiku, tapi yg sempet nyantol di hati cuma 2 hehe.

Nah sepertinya segitu aja pengalaman yg aku rasain pas SMA ini, aku saranin sih kalian sebaiknya bisa ngerasain hal kaya gini. Jangan cuma fokus aja sama pelajaran, sebagai anak remaja yg akan beranjak dewasa alamiah kok kalo kita ngerasain hal semacam suka sama lawan jenis.
Jangan sampai kamu menyesal nanti karena belum bisa ngerasain cinta di putih abu-abu. Pengalaman kaya gini tuh gak akan ada lagi, so? Jangan di sia-siain kawan. Annyeong!

Sabtu, 19 April 2014

I'm free.

Diposting oleh Unknown di 02.51 0 komentar
Hai readers. Sudah lama sekali ya aku tidak mempost artikel apa-apa. Maklum saja, semenjak jadi anak kelas 3 SMA aku disibukkan dengan berbagai ujian yg membentang di depan mata, jadi aku belum punya kesempatan untuk bercerita dan sharing disini lagi;)

Untuk info saja, sekarang aku sudah Free yeaaaaah! Semua ujian itu telah terbasmi dari otakku. Ujian sekolah, ujian praktek sampai ujian nasional telah kulalui. Mungkin selama libur 3 bulan ini aku akan sering-sering sharing lagi disini. Jadi jangan bosan-bosan ya kalau nanti melihat banyak cerita yg aku post hehe.

Oh iya, aku lagi menunggu pengumuman kelulusan dan snmptn. Doain ya biar aku lulus un dengan nilai yg baik dan masuk ke ptn yg aku inginkan!saddhu.
Mungkin segini dulu aja yg mau aku ceritain, tunggu post berikutnya yg lebih menarik ya readers!
 

STΔЯ princess(ʃ⌣ƪ⌣)♥ Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos