Sabtu, 08 Desember 2012

Merindunya.

Diposting oleh Unknown di 07.41 0 komentar

Malam ini , tepatnya tanggal 8 desember 2012. Aku kembali bertemu dengannya, ia yg terlalu lama singgah di hatiku.

Saat aku bertemu dengannya, ia mengenakan kaos sederhana dan celana jeans. Sederhana memang, tapi bagiku itu adalah style favorit-nya. Aku tak menyangka malam ini ia akan datang, tapi ternyata ia datang juga. Perasaanku saat itu bagaikan permen nano-nano, campur aduk.

Ketika aku melihatnya, ingin rasanya aku menyapa dirinya.

Hal seperti itu sudah lebih dari cukup untukku.

Tapi nyatanya sampai aku berjalan di parkiran, kami tak kunjung saling menyapa.

Aku terlalu takut untuk sekedar bilang “Hai” pada dirinya.

Bibirku terlalu kelu untuk mengatakan hal itu.

Akhirnya aku pun pulang dengan perasaan hampa.

Saat tiba dirumah aku baru tersadar, betapa aku merindukannya. Ya, aku memang sangat merindukannya. Merindukan seseorang yang bahkan tak seharusnya ku rindukan.
Bahkan saat mengetik post ini pun aku tetap merindukannya.

Minggu, 02 Desember 2012

TENTANG SESEORANG YANG MENJADI PILIHAN HIDUP KITA

Diposting oleh Unknown di 04.26 0 komentar


hell-o, sudah lama rasanya gue enggak memberikan post yg memotivasi.
Nah, kebetulan saat gue buka facebook. Gue menemukan sebuah artikel menarik yg di post-kan oleh Andrie Wongso, seorang motivator nomor 1 di Indonesia. Jadi gue rasa bagus juga nih kalau gue share ke kalian-kalian yg mungkin belum mengetahui hal ini;)
Okeh, cekidot.


TENTANG SESEORANG YANG MENJADI PILIHAN HIDUP KITA

“Orang selalu berkata ada bekas istri atau suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orangtua.” Cerita bijak berikut ini mungkin bisa sedikit mengubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istrinya sampai akhir hayat.

Seorang dosen mengadakan permainan kecil untuk para mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta satu orang maju ke papan tulis.

Dosen: “Tulis 10 nama yang paling dekat dengan Anda!"
Maka, mahasiswa itu menulis 10 nama (ada nama tetangga, orangtua, teman kerja, istri, anaknya, dst.)

Dosen: “Sekarang pilih 7 diantaranya, yang sekiranya Anda ingin hidup terus bersamanya!”
Mahasiswa itu mencoret 3 nama.

Dosen: “Silakan coret 2 nama lagi!”
Tinggal 5 nama.

Dosen: “Coret lagi 2 nama!”
Tersisalah 3 nama, yaitu nama orangtua, istri, dan anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dipilih. Tetapi, tiba-tiba dosen itu berkata, "Silakan coret 1 nama lagi!”
Mahasiswa itu harus mengambil pilihan yang amat sulit. Ia lalu mencoret nama orangtuanya secara perlahan.

Dosen: “Silakan coret 1 nama lagi!”
Betapa bingungnya hati mahasiswa itu.. Kemudian ia mengangkat kapur dan dengan lambat mencoret nama anaknya sambil menangis.

Setelah suasana tenang, sang dosen bertanya kepada mahasiswa itu. "Anda tidak memilih orangtua yang membesarkanmu, dan tidak juga memilih anak yang merupakan darah dagingmu. Sedangkan istri, konon bisa dicari lagi. Tapi mengapa Anda memilih istrimu?”

Semua orang di dalam kelas menunggu jawaban dari mahasiswa itu, dengan penuh rasa ingin tahu. Lalu si mahasiswa berkata, “Seiring waktu berlalu, orangtua saya akan pergi dan meninggalkan saya. Anak saya pun jika sudah dewasa lalu menikah, pasti meninggalkan saya juga. Sedangkan yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah ISTRI saya.

Orangtua dan anak bukan saya yang memilih tapi Tuhan yang menganugerahkan; tapi saya yang memilih sendiri ISTRI saya dari seluruh perempuan yang ada di sekitar."





Semoga setelah membaca hal ini, semua laki-laki di dunia ini bisa sadar ya;-)




Sumber : artikel di facebook "Andrie Wongso"

Sabtu, 08 Desember 2012

Merindunya.

Diposting oleh Unknown di 07.41 0 komentar

Malam ini , tepatnya tanggal 8 desember 2012. Aku kembali bertemu dengannya, ia yg terlalu lama singgah di hatiku.

Saat aku bertemu dengannya, ia mengenakan kaos sederhana dan celana jeans. Sederhana memang, tapi bagiku itu adalah style favorit-nya. Aku tak menyangka malam ini ia akan datang, tapi ternyata ia datang juga. Perasaanku saat itu bagaikan permen nano-nano, campur aduk.

Ketika aku melihatnya, ingin rasanya aku menyapa dirinya.

Hal seperti itu sudah lebih dari cukup untukku.

Tapi nyatanya sampai aku berjalan di parkiran, kami tak kunjung saling menyapa.

Aku terlalu takut untuk sekedar bilang “Hai” pada dirinya.

Bibirku terlalu kelu untuk mengatakan hal itu.

Akhirnya aku pun pulang dengan perasaan hampa.

Saat tiba dirumah aku baru tersadar, betapa aku merindukannya. Ya, aku memang sangat merindukannya. Merindukan seseorang yang bahkan tak seharusnya ku rindukan.
Bahkan saat mengetik post ini pun aku tetap merindukannya.

Minggu, 02 Desember 2012

TENTANG SESEORANG YANG MENJADI PILIHAN HIDUP KITA

Diposting oleh Unknown di 04.26 0 komentar


hell-o, sudah lama rasanya gue enggak memberikan post yg memotivasi.
Nah, kebetulan saat gue buka facebook. Gue menemukan sebuah artikel menarik yg di post-kan oleh Andrie Wongso, seorang motivator nomor 1 di Indonesia. Jadi gue rasa bagus juga nih kalau gue share ke kalian-kalian yg mungkin belum mengetahui hal ini;)
Okeh, cekidot.


TENTANG SESEORANG YANG MENJADI PILIHAN HIDUP KITA

“Orang selalu berkata ada bekas istri atau suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orangtua.” Cerita bijak berikut ini mungkin bisa sedikit mengubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istrinya sampai akhir hayat.

Seorang dosen mengadakan permainan kecil untuk para mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta satu orang maju ke papan tulis.

Dosen: “Tulis 10 nama yang paling dekat dengan Anda!"
Maka, mahasiswa itu menulis 10 nama (ada nama tetangga, orangtua, teman kerja, istri, anaknya, dst.)

Dosen: “Sekarang pilih 7 diantaranya, yang sekiranya Anda ingin hidup terus bersamanya!”
Mahasiswa itu mencoret 3 nama.

Dosen: “Silakan coret 2 nama lagi!”
Tinggal 5 nama.

Dosen: “Coret lagi 2 nama!”
Tersisalah 3 nama, yaitu nama orangtua, istri, dan anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dipilih. Tetapi, tiba-tiba dosen itu berkata, "Silakan coret 1 nama lagi!”
Mahasiswa itu harus mengambil pilihan yang amat sulit. Ia lalu mencoret nama orangtuanya secara perlahan.

Dosen: “Silakan coret 1 nama lagi!”
Betapa bingungnya hati mahasiswa itu.. Kemudian ia mengangkat kapur dan dengan lambat mencoret nama anaknya sambil menangis.

Setelah suasana tenang, sang dosen bertanya kepada mahasiswa itu. "Anda tidak memilih orangtua yang membesarkanmu, dan tidak juga memilih anak yang merupakan darah dagingmu. Sedangkan istri, konon bisa dicari lagi. Tapi mengapa Anda memilih istrimu?”

Semua orang di dalam kelas menunggu jawaban dari mahasiswa itu, dengan penuh rasa ingin tahu. Lalu si mahasiswa berkata, “Seiring waktu berlalu, orangtua saya akan pergi dan meninggalkan saya. Anak saya pun jika sudah dewasa lalu menikah, pasti meninggalkan saya juga. Sedangkan yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah ISTRI saya.

Orangtua dan anak bukan saya yang memilih tapi Tuhan yang menganugerahkan; tapi saya yang memilih sendiri ISTRI saya dari seluruh perempuan yang ada di sekitar."





Semoga setelah membaca hal ini, semua laki-laki di dunia ini bisa sadar ya;-)




Sumber : artikel di facebook "Andrie Wongso"
 

STΔЯ princess(ʃ⌣ƪ⌣)♥ Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos