Dear Kamu.

Dear kamu, ini sepucuk surat yg ingin kusampaikan padamu. Mungkin hanya lewat blog ini aku bisa menyampaikannya, meskipun aku tak tahu kamu membacanya atau tidak.

Ketika aku memutuskan untuk jujur tentang perasaanku terhadapmu, pada saat itu pula aku memutuskan untuk meninggalkan dan melupakanmu.
Aku memang telah mengetahui bahwa hatimu tak pernah menuju kepadaku. Aku amat sangat tahu itu, tapi tetap saja hati tak pernah sejalan dengan pikiran.
Aku tetap mengatakan hal itu padamu meskipun kamu memang menolakku.
Kamu tahu gak? Sejujurnya hatiku masih ingin menunggumu dan berharap suatu saat kamu bisa melihat ke arahku dan mendengar suaraku.
Tapi nyatanya sulit.
Kamu tak akan pernah melihatku maupun mendengarku, ini semua hanyalah harapan-harapan yg sedikitpun tak pernah kau bayangkan.
Menyakitkan.
Sangat menyakitkan.
Pertama kalinya aku merasakan sakit yg begitu amat sakit.
Tentu saja aku tak akan menyalahkanmu, ini semua salahku yg terlalu mengharapkanmu.
Mungkin kita tak akan pernah kembali seperti dulu, saat kita bercerita dan tertawa dengan nyamannya. Mungkin kamu juga akan segera melupakanku.
Tapi satu hal yg perlu kamu tahu, aku disini mendoakan yg terbaik untukmu. Semoga apa yg kamu lakukan selalu lancar, jalanilah hidupmu seolah-olah tak ada hari esok sehingga kamu bisa memberikan yg terbaik di setiap hal yg kamu kerjakan.
Pesanku untukmu :
Jangan tidur terlalu malam, tidak baik untuk kesehatan.
Jangan sering minum obat dengan label obat keras, nanti bisa merusak syaraf. Banyak minum air putih sama makan sayuran ya.
Kalau kamu merasa stress dengan tugas ataupun hal yg berhubungan dengan pendidikan, bersantailah bersama teman-temanmu seperti yg selalu kau lakukan tapi jangan terlalu berlebihan karena segala hal yg berlebihan ataupun kekurangan tak baik.
Lanjutkan hobimu yg menyenangkan itu, aku sangat menyukai setiap karya yg kau buat.
Ingatlah bahwa kamu tak pernah sendiri, pasti selalu ada seseorang yg peduli padamu. Percayalah itu.
Kuatkan imanmu, rajin-rajinlah beribadah.
Selalu berbakti sama orang tua, buat mereka bangga mempunyai anak seperti kamu.
Mungkin segitu saja pesan yg bisa kusampaikan padamu.

Sejujurnya ketika mengetik semua pesanku untukmu aku sangat merindukanmu dan mengingat semua cerita yg telah kau bagi kepadaku. Aku ingin sekali menanyakan "apakah kamu baik-baik saja?" dan bila kamu merasa sedih aku ingin menghiburmu. Aku ingin kita bisa berteman lagi tapi hal ini mustahil bukan?
Terima kasih karena selama ini kamu telah mempercayakan ceritamu padaku.
Terima kasih atas semua kenangan yg mungkin tak kau ingat sama sekali.
Sayonara;)